Total Tayangan Halaman

Kamis, 13 Desember 2018

Sharing Pengalaman Jambore Nasional Sekami 2018 (4)


REFLEKSI PENGALAMAN JAMBORE NASIONAL SEKAMI 2018
PONTIANAK, 3 – 6 JULI 2018
KEUSKUPAN AGUNG PONTIANAK
(Part 4)


Jumat, 6 Juli 2018
Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan Jamnas. Subuh dibuka dengan pemberitahuan bahwa air tidak mengalir di Kampung Betlehem, maka peserta diarahkan untuk mandi di tempat mandi darurat atau segera bergerak mencari tempat mandi terdekat di lantai 1 yang masih memiliki persediaan air. Untungnya pada saat saya terbangun, masih ada toilet di lantai 2 yang memiliki persediaan air.

Pagi dibuka dengan Doa Perutusan dalam bentuk meditasi. Dengan menggunakan kaus Jamnas yang dibagikan oleh panitia, keluarga kami menuju Plasa Bunda Maria di Gereja Katedral untuk berdoa dan bermeditasi. Kami berangkat 15 menit lebih awal dari jadwal agar kami bisa berdoa di sana. Bersama bimbingan dari Suster Mika dan Suster Carmel, kami bermeditasi dan berdoa bersama. Kami sempatkan untuk berfoto bersama dan aura kesedihan karena akan segera berpisah sudah mulai terasa di penghujung acara berfoto kami. Kami pun segera kembali ke kampung untuk sarapan dan mengisi lembar refleksi di buku kuning. Setelah sarapan kami mengambil waktu untuk berfoto satu sama lain, lebih saling mengenal, bertukar kontak bahkan hingga belajar tarian daerah Papua. Semuanya seperti enggan untuk berpisah. Tapi waktu terus berjalan, kami pun bergegas menuju Gereja Katedral untuk misa penutupan.














Misa penutupan menjadi misa kebersamaan terakhir yang begitu meriah dan mengharukan. Masih dihadiri oleh 5 Bapa Uskup dan sekitar 60 Pastor, bersama iringan musik yang indah, suasana terasa sangat khidmat. Misa penutupan ditutup dengan pemberian piagam kepada para Dirdios dari setiap Keuskupan dan perwakilan dari Keuskupan Kuching serta Keuskupan Timor Leste. Penutupan Jamnas disimbolkan dengan pelepasan ID Card peserta oleh Mgr. Agus dan akhirnya semua peserta diajak pula untuk mengucapkan Ikrar Komitmen Misioner oleh Romo Nur Widi. Setelahnya diadakan foto bersama dan menyanyikan lagu Theme Song Jamnas.





Para peserta kemudian bergerak menuju panggung utama untuk makan siang bersama terakhir di dalam kelurga sebelum semua bersiap-siap untuk pulang atau berkumpul kembali dalam kontingen keuskupan masing-masing.
Sebelum meninggalkan lokasi, kami diminta untuk membersihkan ruangan kelas yang telah kami tempati selama  4 hari. Semua saling bekerja sama dan saling bantu membantu. Perpisahan selalu menyedihkan, tapi kami saling berjanji untuk tetap kontak satu sama lain dan bahkan atas inisiatif dari Angels kami, Kak Frans, kami pun membentuk grup WA keluarga Sto. Yakobus Rasul. Setelah kami saling berpamitan, kami pun berkumpul dalam kontingen Keuskupan masing-masing.










Kontingen KAMS dari kampung Betlehem dan Galilea kemudian berkumpul dan bersama-sama menuju Kampung Nazaret. Di sana kami akan tinggal bersama dalam Keuskupan hingga saatnya kami pulang kembali ke Makassar pada Sabtu, 7 Juli 2018.

Kami mengisi sisa waktu dengan jalan-jalan bersama di sekitaran tempat acara dan saling sharing tentang keseruan Jamnas. Banyak perubahan yang kami sebagai pendamping sekami lihat pada anak-anak sekami yang mengikuti kegiatan ini. Kami semua kembali dalam kontingen KAMS dengan penuh Sukacita.

















###
Berambung ke Part 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar