REFLEKSI PENGALAMAN JAMBORE
NASIONAL SEKAMI 2018
PONTIANAK, 3 – 6 JULI 2018
KEUSKUPAN AGUNG PONTIANAK
(Part 4)
Jumat, 6 Juli 2018
Hari ini adalah hari terakhir
pelaksanaan Jamnas. Subuh dibuka dengan pemberitahuan bahwa air tidak mengalir
di Kampung Betlehem, maka peserta diarahkan untuk mandi di tempat mandi darurat
atau segera bergerak mencari tempat mandi terdekat di lantai 1 yang masih
memiliki persediaan air. Untungnya pada saat saya terbangun, masih ada toilet
di lantai 2 yang memiliki persediaan air.
Pagi dibuka dengan Doa Perutusan
dalam bentuk meditasi. Dengan menggunakan kaus Jamnas yang dibagikan oleh
panitia, keluarga kami menuju Plasa Bunda Maria di Gereja Katedral untuk berdoa
dan bermeditasi. Kami berangkat 15 menit lebih awal dari jadwal agar kami bisa
berdoa di sana. Bersama bimbingan dari Suster Mika dan Suster Carmel, kami
bermeditasi dan berdoa bersama. Kami sempatkan untuk berfoto bersama dan aura
kesedihan karena akan segera berpisah sudah mulai terasa di penghujung acara
berfoto kami. Kami pun segera kembali ke kampung untuk sarapan dan mengisi lembar
refleksi di buku kuning. Setelah sarapan kami mengambil waktu untuk berfoto
satu sama lain, lebih saling mengenal, bertukar kontak bahkan hingga belajar
tarian daerah Papua. Semuanya seperti enggan untuk berpisah. Tapi waktu terus
berjalan, kami pun bergegas menuju Gereja Katedral untuk misa penutupan.
Misa penutupan menjadi misa
kebersamaan terakhir yang begitu meriah dan mengharukan. Masih dihadiri oleh 5
Bapa Uskup dan sekitar 60 Pastor, bersama iringan musik yang indah, suasana
terasa sangat khidmat. Misa penutupan ditutup dengan pemberian piagam kepada
para Dirdios dari setiap Keuskupan dan perwakilan dari Keuskupan Kuching serta
Keuskupan Timor Leste. Penutupan Jamnas disimbolkan dengan pelepasan ID Card
peserta oleh Mgr. Agus dan akhirnya semua peserta diajak pula untuk mengucapkan
Ikrar Komitmen Misioner oleh Romo Nur Widi. Setelahnya diadakan foto bersama
dan menyanyikan lagu Theme Song Jamnas.
Para peserta kemudian bergerak
menuju panggung utama untuk makan siang bersama terakhir di dalam kelurga
sebelum semua bersiap-siap untuk pulang atau berkumpul kembali dalam kontingen
keuskupan masing-masing.
Sebelum meninggalkan lokasi, kami
diminta untuk membersihkan ruangan kelas yang telah kami tempati selama 4 hari. Semua saling bekerja sama dan saling
bantu membantu. Perpisahan selalu menyedihkan, tapi kami saling berjanji untuk
tetap kontak satu sama lain dan bahkan atas inisiatif dari Angels kami, Kak
Frans, kami pun membentuk grup WA keluarga Sto. Yakobus Rasul. Setelah kami
saling berpamitan, kami pun berkumpul dalam kontingen Keuskupan masing-masing.
Kontingen KAMS dari kampung Betlehem
dan Galilea kemudian berkumpul dan bersama-sama menuju Kampung Nazaret. Di sana
kami akan tinggal bersama dalam Keuskupan hingga saatnya kami pulang kembali ke
Makassar pada Sabtu, 7 Juli 2018.
Kami mengisi sisa waktu dengan
jalan-jalan bersama di sekitaran tempat acara dan saling sharing tentang keseruan Jamnas. Banyak
perubahan yang kami sebagai pendamping sekami lihat pada anak-anak sekami yang
mengikuti kegiatan ini. Kami semua kembali dalam kontingen KAMS dengan penuh
Sukacita.
###
Berambung ke Part 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar