Total Tayangan Halaman

Senin, 31 Desember 2018

KILAS BALIK : FEBRUARI 2018 - Part 3

Februari 2018 (Part 3)

Pertemuan Tim KKI Regio MAM - Ambon
23 - 25 Februari 2018

Mengikuti pertemuan ini adalah sebuah anugerah dan kesempatan yang luar biasa. Menjadi tidak biasa, karena ini ditawarkan kepadaku karena saya berencana ikut dalam JAMNAS SEKAMI di Pontianak pada Juli 2018 dan juga mungkin karena tidak ada pengurus yang lain, yang bisa menghadirinya.
Yap... kuanggap ini sebagai salah satu kado Luar biasa lagi untuk bulan Februari ini.. karena saya sendiri belum pernah mengunjungi Ambon ^^

Menuju Ambon stelah menyelesaikan pekerjaan di Sekolah, kami (saya dan Dirdios KKI KAMS) bertemu dengan Tim KKI dari Manado di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (Sr. Jeannete dan Kak Rivi). Bersama-sama kami berangkat menuju Ambon.
Perjalanan berlangsung baik di tengah cuaca yang cerah. Dan pemandangan ketika akan mendarat di Ambon itulah yang membuatku terpana. Sungguh cantik dengan hijaunya pepohonan dan bandar udara yang terletak berdekatan dengan bibir pantai. Kombinasi yang WOW.

Kami dijemput oleh Dirdios KKI Ambon dan timnya di Bandara Internasional Pattimura, Ambon, melintasi jalanan kota Ambon dan melihat Jembatan Merah Putih kebanggaan Ambon. Cerita yang saya ingat dari Papa dan adik saya yang pernah bertugas Ambon, serasa muncul di depan saya. Cantik dan menawan. Ambon, The City of Music.

Pertemuan ini diadakan di Gereja Katedral Ambon, dan baru kali ini saya masuk kawasan dan melihat Gereja yang betul-betul dikatakan sebagai Gereja Katedral. Sesaat setelah tiba, kami langsung mengikuti Ibadah Jalan Salib, dan disitu sekali lagi saya terpana dengan struktur dan bangunan Gereja tersebut. Gereja Sto. Fransiskus Xaverius... sungguh menawan. 



Saya bertemu kembali dengan Kk Yetti dan Kk Mery, dua orang pendamping Sekami yang telah bersama-sama dengan saya mengikuti beberapa kegiatan tingkat Regio MAM. Terakhir kali kami bertemu di JAMBORE Sekami Regio MAM di Manado, Juli 2017. Juga bertemu dengan Kak Heidi, seorang pendamping yang bertemu pada saat Lokakarya Pendamping Sekami di Toraja tahun 2016.
Bertemu dengan mereka membuat suasana hati ini semakin nyaman karena sebelumnya saya bahkan tidak diberikan info di mana pertemuan akan dilakukan dan siapa saja yang akan hadir. Jadi untuk saat ini... aman.....

Pertemuan berjalan di salah satu ruang aula di Pastoran, dan dihadiri pula oleh pendamping-pendamping sekami dari paroki-paroki yang ada di Ambon. Pemaparan kegiatan dilakukan oleh masing-masing Dirdios dan dilanjutkan dengan sesi Sharing.
Selain itu dibicarakan pula persiapan Regio MAM untuk JAMNAS Pontianak. Pentas seni adalah salah satu agenda yang perlu dibicarakan dan dipersiapkan karena akan menggabungkan 3 budaya dari Manado, Ambon dan Makassar. 
Pada kesempatan inilah saya bertanya banyak untuk memperoleh gambaran bagi kegiatan JAMNAS nanti, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan semuanya dapat dipersiapkan dengan baik. Pertemuan selanjutnya diadakan esok harinya.




Hari ke-2 dimulai dengan mengikuti misa pagi di Katedral. Bertempat di area Kapel kecil di dalam Katedral, misa harian dimulai. Suasananya sungguh sangat hikmat dan damai. Setelah misa selesai, saya mencoba berkeliling di sekitaran area Katedral, melihat kisah perjalanan Misi Sto. Fransiskus Asisi di tanah Ambon. Setelahnya, bersiap untuk mengikuti pertemuan.









Pertemuan hari ke-2 lebih membahas hal-hal umum dan beberapa kegiatan berikutnya dalam tingkat Regio MAM. Makan siangnya adalah makanan khas, Papeda.... terus terang saya kesulitan memakannya, tapi itu juga sebuah pengalaman yang menarik. Setelah makan siang, kami dibawa untuk mengunjungi beberapa tempat wisata.

Tujuan kami adalah Gua Maria Airlouw dan pantai Pintu Kota.
Gua Marianya sangat cantik dan indah. Masih dalam tahap pengembangan, tapi suasananya sungguh amat nyaman. Di atas tebing yang langsung menghadap lautan lepas, pemandangannya sungguh WOW.





Dari Gua Maria, kami menuju Pantai Pintu Kota, pantai yang menyajikan pemandangan unik. Kami bisa menjelajah batuan-batuan yang ada di pantai, menikmati air kelapa dan pisang goreng. Ditemani angin sepoi-sepoi, kami menikmati pantai yang tidak terlalu ramai dikunjungi pengunjung pada saat itu. 
Dalam perjalanan pulang, kami juga berhenti di pinggiran pantai yang terbentang di jalan pulang. Itu saja pemandangannya sudah WOW. Pantainya kece badai ^^






Kami juga menyempatkan singgah di Gedung Catholic Centre yang ada di dalam lingkungan salah satu paroki. Gedungnya bagus dan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan Katolik dan bahkan untuk kegiatan lintas agama.




Pada perjalanan ini saya belajar banyak sejarah dari kerusuhan Ambon, bagaimana dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimana upaya semua pihak untuk mengembalikan keadaan Ambon yang damai dan banyak hal. Begitu mahal harga yang harus dibayar oleh masyarakat Ambon akibat kerusuhan tersebut. Keharmonisan dalam keBhinekaan adalah pengikat yang harus selalu ada, tidak hanya di Ambon, tetapi di semua wilayah Indonesia yang kaya akan budaya, suku , agama dan ras.


Malam itu, kami diundang makan bersama di Wisma Keuskupan Ambon. Saya boleh mengenal para Pastor, Frater dan diberikan penjelasan wilayah pelayanan Keuskupan Amboina yang luas dan ditantang oleh banyaknya Kepulauan. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan menambah wawasan ketika berada di wisma Keuskupan.

Hari terakhir di Ambon dibuka dengan menghadiri Misa Minggu di Gereja Katedral. Di sini saya boleh bertemu dengan adik sekami yang dulu menjadi bagian dari kelompok saya sewaktu JAMBORE Sekami di Manado. Ia yang lebih dulu menyapa saya ^^





Setelah misa, kami masih diajak berwisata ke Wisata Rumah Pohon Waai. Terletak di daerah yang bergunung, banyak spot foto di tempat ini. Masih dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat sekitar, pemandangan di sini sungguh sanagat menyejukkan mata... hijau dan angin gunung. Lengkap.





Kami juga sempat singgah untuk melihat Belut Keramat Raksasa di Morea. Belut ini hanya keluar jika dipanggil oleh pawangnya dan makanannya telur mentah. Jadi jika kita ingin melihat belutnya, jangan lupa untuk membeli telur mentah. Belut hidup berdampingan dengan warga dalam kolam dan kanal yang ada di wilayah penduduk tersebut. Sungguh pemandangan yang unik dan menarik.

Setelah puas berfoto, kami menuju spot makan siang yang searah dengan tujuan Rujak Natsepa. Menikmati makan siang di daerah pinggir laut, saya bisa melihat ikan-ikan laut berenang di air laut yang jernih. Pemandangan yang indah.

Setelah makan siang, tujuan kuliner yang wajib adalah Rujak Natsepa. Salah satu pondok penjual kami singgahi, dan ternyata, pondok Mama Yetti adalah pondok rujak yang Papa saya sering singgahi sewaktu Ia bertugas di Ambon... kebetulan yang luar biasa. Sambil bervideo call, Mama Yetti mengenali Papa saya, terutama topinya yang khas ^^... WOW lagi. Ambon benar-benar cerita yang menarik.



Rujak Natsepa hanya bisa saya bungkus karena saya harus mengejar penerbangan kembali ke Makassar. Tim yang lain masih akan tinggal hingga hari Senin, namun karena tugas dan pekerjaan, saya harus kembali di minggu sore tersebut.

Terima kasih banyak Ambon, untuk tempat yang indah, sejarah yang memberi banyak pelajaran, makanan yang enak, penduduk ramah dan teman-teman yang luar biasa.

Sampai bertemu kembali....

KILAS BALIK : FEBRUARI 2018 - Part 2

Februari 2018 (Part 2)

Jakarta & Bekasi - Imlek - My Day
15 - 18 Februari 2018

Tahun ini, pada saat perayaan Imlek, kami sekeluarga memutuskan untuk merayakannya di Jakarta, bersama dengan keluarga besar Papa yang tinggal di sekitar Jakarta dan Bekasi. Waktu dan kesempatan yang memungkinkan tidaklah bisa dilewatkan begitu saja. Memang, kami sebelumnya tidak pernah merayakan Imlek bersama dengan keluarga besar Papa.

Berangkat bersama dengan ke-dua adik (yang bontot berangkat dari Lombok, Mama dan Papa sudah lebih dulu di Jakarta), kami menikmati perjalanan dari Makassar ke Toraja, dan mau mencoba menjajal Terminal 3 yang baru.... sesampainya di sana... yah.... T.E.R.S.E.S.A.T di bagian penjemputan Terminal 3.... kocak ^^ (ternyata sok tahu itu memang tidak bagus). But... suasana Terminal 3 memang W.O.W.
Setelah harus berkeliling, naik turun dari ujung kiri ke ujung kanan terminal, akhirnya kami bertemu yang namanya bangunan parkir dan akhirnya bisa mulai perjalanan kami menuju ke Bekasi, tempat Tante saya (adik Papa yang paling kecil)... waktu itu sudah menunjukkan jam 8 malam... dan...... jalanan JAKARTA macettzzzzz polll..................
Alkisah ternyata, Jakarta habis diguyur hujan, masih ada banjir di beberapa titik sehingga, semua macetzzzz.... akhirnya, dengan bantuan aplikasi, kami melewati jalan-jalan arteri Jakarta yang membawa kami keliling Jakarta di malam hari... (bagus juga sih melihat area pinggir Jakarta, Kota Tua di malam hari....). Tiba di Bekasi sudah jam 11 malam....
Maka makanlah kami (kelaparan sekali) dan istirahat.... besok IMLEK ^^


Imlek tahun 2018 bertepatan dengan hari yang spesial juga. Merayakan hari spesial di Jakarta menjadi cerita dan kado tersendiri. Telpon dari salah seorang teman yang tidak terduga juga sudah merupakan kado yang indah ^^
Hari ini kami belum merayakan Imlek bersama keluarga besar karena Tante saya akan mengadakan open house pada tanggal 17. Jadinya... setelah mengunjungi rumah Kakak Papa yang tidak jauh dari rumah Tante dan juga teman masa kecil Papa yang rumahnya masih sekitaran Bekasi juga, akhirnya kami menembus kota Jakarta untuk mengunjungi Oma saya (saudara dari Kakek saya).





Mungkin karena libur, jalanan tidak terlalu macet (katanya)... jarak yang konon katanya bisa sampai 3 jam ditempuh naik mobil (jika hari biasa, aktivitas kantor normal), kami tempuh dalam waktu hanya sekitar 1 stengah jam. Jadilah kami bertamu di rumah Oma kami...
Setelah skitar 2 jam berada di sana, kami meluncur ke pusta kota Jakarta untuk bertemu dengan sahabat Mama yang juga sudah kangen mau melihat kami anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Anak-anak Tante ini seangkatan dengan adik-adik saya, dan sejak mereka pindah dari Makassar, kami memang belum bertemu lagi.

Berjumpa di salah satu bilangan Aparteman yang nyambung dengan salah satu Mall, saya terpana dengan Mall ini... Pantas saja wisata Mall bisa menajdi salah satu daya tarik wisata Jakarta (nama kawasannya sih saya lupa...), yang penting bisa menjelajah mall dan Gramedianya (yang besarrrr bangetzzz.... aku terpana...).

Perjumpaan dengan sahabat Mama..... tentu heboh. Jadilah kami masuk ke Apartemennya dan duduk rapi teratur dalam apartemen yang tergolong kecil, dengan kami 12 orang ditambah dengan sepupunya tuan rumah 2 orang. Asli full tapi hepi.... Setelah puas berkunjung, balik ke Bekasi....

17 Februari, waktunya Open House...
Sedari pagi semua sudah sibuk bantu-membantu mengatur, meski ada Catering yang mengatur segala jenis makanannya... saya hanya bisa terkagum-kagum...
Jelang siang, semua anggota keluarga berdatangan, kami berkenalan dan diperkenalkan satu sama lain (maklum sudah sangat lama tidak bertemu)... dan, saya mendapatkan kejutan Ulang Tahun dari keluarga.... sungguh sangat tidak terduga ^^ Terima kasih...







Sampai malam pun, tante saya masih menerima tamu. Baik dari lingkungan sekitar rumah, rekan kantor Om saya, rekan-rekan gereja dan keluarga besar. Yap... lelah tapi happy.....

Kumpul keluarga melalui Imlek tahun ini memang membawa banyak cerita bahagia, kejutan manis dan reuni yang indah...
Esoknya kami pun harus kembali ke Makassar, tapi kenangan yang indah selalu akan terkenang...

Terima kasih Jakarta dan Bekasi, untuk Imlek dan Ulang tahun yang luar biasa.

KILAS BALIK : FEBRUARI 2018 - Part 1

Februari 2018 (Part 1)

Februari 2018
Cerita yang mengawali kegiatan di awal 2018...
Cerita tentang Sekamiku, Sekolahku, kegiatanku, pelayananku dan waktuku...

Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar
11 Februari 2018

Tahun 2018 ini menjadi tahun awal peringatan Hari Orang Sakit Sedunia dilaksanakan secara khusus oleh KKI KAMS bekerja sama dengan TPS Kevikepan Makassar dan Rumah Sakit Stella Maris.
Kegiatan dikemas dalam bentuk Perayaan Ekaristi bersama dan setelahnya akan dilakukan kunjungan kepada para pasien di Rumah Sakit Stella Maris. Dalam kegiatan kunjungan nantinya, para pasien akan menerima Mug dan Bunga dari Sekami Remaja/Pendamping, serta snack sederhana  yang disiapkan oleh pihak Manajemen rumah sakit. Kita juga diarahkan untuk mendoakan para pasien yang kami kunjungi.

Misa dipimpin oleh Dirdios KKI KAMS bersama dengan beberapa Pastor yang berkesempatan hadir. Meski badan kurang fit, saya berusaha hadir karena salah seorang Pastor yang ikut dalam misa tersebut adalah Pastor Yanri, Pr  yang baru saja ditahbiskan sebagai Pastor pada Agustus 2017 yang lalu. Anggap saja saya sedang berusaha menhadiri misa perdananya ^^ (soalnya tempat tugasnya jauh....).
Pada kesempatan ini juga kami bertemu dengan Pastor Stanis, yang dulunya adalah Dirdios KAMS. Setelah sekian lama tidak berjumpa, perjumpaan ini sungguh berkesan.







Dari kegiatan ini, kami belajar untuk mengenal sesama kami yang sakit dan turut untuk mendoakan mereka semua. 
Berbagi simpati dan sedikit kebahagiaan dengan sesama yang sedang sakit sungguh merupakan pelajaran yang baik bagi kami semua. Tidak hanya untuk Sekami Remaja, tetapi juga bagi pendamping yang ikut serta.






*Kehadiran Pendamping Sekami Katedral hampir seluruhnya, jarang terjadi ....
** Bertemu orang yang ingin dijumpai dan tidak diduga akan dijumpai, sungguh kesempatan yang berharga...
***Biar badan tidak fit, semua hilang ^^, kebersamaan itu sungguh berharga...

###
Thank you

WARNA - WARNI 2018

CERITA BERWARNA 2018


31 Desember 2018,
Tanggal penanda bahwa tahun 2018 akan segera berlalu...
Banyak cerita yang telah terukir di sepanjang tahun ini.
Senang, susah, duka, tawa, kecewa, bahagia, tangis, haru, pengalaman baru, refleksi, semua bercampur menjadi satu
Menuliskan kembali sebagian ceritanya, mungkin akan menjadi pengingat suatu hari nanti,
Bahwa saya pernah melalui semua ini.

Ini juga sebagai bagian untuk melakukan refleksi terhadap diri sendiri,
Belajar bersyukur atas hidup, belajar lebih menghargai apa yang telah diberikan waktu,
Belajar untuk lebih menghargai setiap kesempatan yang ada,
karena belum tentu kesempatan itu akan datang kembali.

Menulis juga akan mengajarkanku hal lain,
Hal yang mungkin akan lebih kumengerti di suatu hari nanti,
ketika aku kan kembali membaca tulisan ini,
dan bersyukur atas hidupku.

....


Tahun 2018
Yap, seperti sudah diatur dan diprediksikan sebelumnya, akan banyak rencana untuk tahun 2018 ini, tetapi kenyataannya adalah..... lebih banyak agenda yang diluar rencana, yang membuat seakan-akan diriku banyak berjalan-jalan di sepanjang semester awal tahun 2018 ini...
Tapi percayalah, banyak diantaranya yang berupa Berkah yang luar biasa ...

Di penghujung tahun, ketika sedang duduk memikirkan mau diapakan Blog ini, tanpa disadari bahwa aku pun mulai mencoret-coret perjalanan selama 2018. Dan yang didapatkan adalah catatan perjalanan luar biasa (untukku) yang sepertinya terlupakan di sudut pikiran... dan ini menyadarkanku bahwa ternyata aku seharusnya banyak-banyak bersyukur dengan apa yang telah kulalui di 2018 ini.

Januari 2018 : ... masih nyantai menyusun rencana ....
Februari 2018
  • Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia (RS Stella Maris - Makassar), 
  • Imlek di Jakarta, 
  • Pertemuan KKI Regio MAM di Ambon (pertama kalinya ke Ambon ^^).

Maret 2018 : 
  • Petugas Ibadah pada Rapat TPS di Tanjung Bunga (Katedral bertugas, berkolaborasi dengan teman-teman Retorika), 
  • BCI Teachers Team Building (Wisata Pantai Galesong), 
  • Petugas Jalan Salib bersama Sekami
  • Pekan Suci di Toraja
April 2018 : 
  • Wisata Pendamping Sekami ke Rammang-Rammang, 
  • Persiapan Minggu Panggilan di Seminari St. Petrus Claver

Mei 2018 : 
  • BCI Goes to Bali, 
  • Toraja bersama rekan PIA Kumetiran - Jogya, 
  • BCI Foundation Day.

Juni 2018 : 
  • BCI Graduation Day, 
  • Pelatihan Lanjutan untuk Pendamping Sekami.

Juli 2018 : JAMNAS Pontianak

Agustus 2018 : 
  • Perayaan St. Perawan Maria diangkat Ke Surga, 
  • Pertemuan TPS/Moderator KKI KAMS di Toraja (kunjungan ke-3 ke Toraja).

September 2018 : ... jeda ...

Oktober 2018 : 
  • Ziarah Pena (akhirnya bisa ke sana lagi....), 
  • Pekan Misi Nasional ke-III.

November 2018 : BCI Teachers Day Celebration

Desember 2018 : 
  • Rekoleksi Pendamping Sekami di Rumah Kebun Bili-Bili, 
  • BCI Semester End Celebration, Natal Sekami
Setelah diurut dan dicatat, ternyata tahun ini berkesempatan untuk berkunjung ke Jakarta, Ambon (anugerah), dan Bali. Untuk lingkup daerah Sulawesi sendiri, bisa berkunjung ke Toraja ( sampai 3 kali - rekor) dan Pena.
Selain itu bisa juga bersama-sama Pendamping Sekami Katedral untuk mengambil bagian dalam Rapat/Pertemuan TPS, Sosialisasi bahan TPS, Minggu Panggilan, Perayaan St. Perawan Maria Diangkat Ke Surga, Pekan Misi, Jalan-jalan pendamping, Rekoleksi pendamping (1st time) dan Natal Sekami.

Banyak hal yang sepatutnya ku syukuri dengan baik.
Dan... kiranya demikian ^^.

Next part : Mengurai setiap perjalanan....


Minggu, 30 Desember 2018

Bahan Aktivitas Sekami - Minggu 6 Januari 2019

Bahan Aktivitas Sekami - Minggu, 6 Januari 2019Hari Anak Misioner Sedunia Ke-176



Minggu, 6 Januari 2019 adalah Hari Anak Misioner Sedunia Ke-176, yang bertepatan juga dengan Hari Raya Penampakan Tuhan.

Berikut ini adalah aktivitas Sekami yang dapat digunakan untuk pendampingan. Pilihannya dapat digunakan untuk usia pendampingan TK hingga SD (bahkan untuk remaja juga bisa)


Opsi 1 : Sekami Junior / Kelas Kecil / Pra TK - TK / SD Kls. 1-2 
Membuat Pembatas Buku / Gantungan 

Aktivitas Sekami ini memuat tema Hari Anak Misioner Sedunia Ke-176 "Bintang Misioner Pancarkan Sinarmu" serta menyertakan semangat Anak Sekami yaitu Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K).

Pola dasar Bintang disesuaikan dengan tema dan cerita bahwa 3 Orang Majus dituntun oleh bintang untuk menemukan Tuhan Yesus.



Sumber gambar 3 Orang Majus dari gambar Internet
Sumber/Gambar asli :



Opsi 2 : Sekami Senior / Kelas Besar / SD Kls. 3-6 / Remaja
Menggambar Cerita Kitab Suci sendiri 

Dengan tuntunan gambar panduan, anak-anak diajak untuk berimajinasi dan menggambar sendiri kisah kitab suci yang terkait dengan cerita "3 Orang Majus".

Ada 2 model gambar yang bisa digunakan, yaitu :



Sumber gambar Model Cerita3 Orang Majus dari "Ayo Menggambar Alkitab Sendiri" by Michael Langdraf.

Selamat mencoba dan berkreasi.
Tuhan memberkati.

Salam Misioner....
31 Desember 2018

Kamis, 20 Desember 2018

Doa Malam ... diinterupsi oleh Tuhan


Doa Malam ... diinterupsi oleh Tuhan

Bapa di surga …
Ya?

Jangan menyela. Aku sedang berdoa.
Tapi kamu memanggil-Ku.

Memanggil-Mu? Aku tidak memanggil-Mu. Aku sedang berdoa.
Bapa di surga….
Nah, ya'kan, kamu melakukannya lagi.

Melakukan apa?
Memanggil-Ku. Kamu bilang, “Bapa di surga.” Aku di sini. Apa yang ada dalam benakmu?

Lho, aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Aku ini'kan cuma sekedar mengucapkan doa malamku. Aku selalu berdoa sebelum tidur. Itu merupakan kewajibanku.
Oh, baiklah. Teruskan.

Aku mengucap syukur atas segala berkat-Mu…..
Sebentar. Berapa besar rasa syukurmu?

Apa?
Berapa besar rasa syukurmu atas segala berkat-Ku?

Aku…yah…aku tidak tahu. Aku tidak peduli. Bukankah itu memang bagian dari doa? Begitulah mereka mengajarku berdoa.
Oh, baiklah. Teruskan…

Teruskan?
Ya, teruskan doamu.

Oh, ya. Berkatilah mereka yang sakit, yang miskin dan yang menderita …
Apakah kamu bersungguh-sungguh?

Ya, tentu saja.
Apa yang telah kamu lakukan untuk itu?

Lakukan? Siapa, aku? Tidak ada, kurasa. Aku hanya berpikir bahwa semua akan menjadi baik jika Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu di sini seperti Engkau berkuasa di atas sana, jadi manusia tidak perlu lagi menderita.
Apakah Aku berkuasa atasmu?

Hmmm, aku pergi ke gereja, aku memberi kolekte, aku tidak…
Bukan itu yang Aku minta. Bagaimana dengan tingkah lakumu? Teman-temanmu dan juga keluargamu menderita karena ulahmu. Juga caramu memboroskan uang…semuanya hanya untuk kepentingan dirimu sendiri saja. Dan bagaimana dengan buku-buku yang kamu baca?   

Berhentilah mencelaku. Aku ini sama baiknya dengan orang-orang lain yang pergi ke gereja setiap hari Minggu.
Ah, maaf.  Aku pikir engkau meminta-Ku untuk memberkati mereka yang berkekurangan. Agar hal itu terjadi, Aku perlu bantuan dari mereka yang memintanya……seperti kamu misalnya.

Tolong, Bapa. Aku perlu menyelesaikan doaku. Ini sudah jauh lebih lama dari biasanya.
Berkatilah para misionarismu agar mereka dapat menolong orang-orang yang menderita.
Maksudmu orang-orang seperti Dion?

Dion?
Ya, anak yang tinggal di ujung jalan itu.

Dion … tapi dia itu suka merokok dan mabuk-mabukan, dan tidak pernah pergi ke gereja.
Pernahkah kamu melihat ke dalam hatinya?

Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin…
Aku melihatnya. Hatinya adalah salah satu dari hati yang paling pedih dan menderita.

Baiklah, kiranya Engkau mengutus misionaris-Mu ke sana, ya Tuhan.
Bukankah kamu yang harus menjadi misionaris-Ku, utusan-Ku? Aku rasa Aku telah menyatakannya dengan amat jelas dalam setiap Misa.

Hei, sebentar. Apa-apaan ini. Apakah ini hari “Pengkritikan-ku"?  Aku ini sedang melakukan kewajibanku, melaksanakan perintah-Mu untuk berdoa. Dan tiba-tiba saja Engkau menyerobot masuk dan mulai membeberkan semua kesalahanku.
Ah, kamu memanggil-Ku. Jadi, Aku di sini. Teruskan doamu. Aku tertarik dengan bagian selanjutnya. Kamu belum mengubah susunan doamu'kan? Ayo...

Aku tidak mau.
Kenapa tidak mau?

Aku tahu apa yang akan Engkau katakan.
Ayo, coba dan lihatlah.

Ampunilah segala dosaku … dan bantulah aku untuk mengampuni sesamaku.
Bagaimana dengan Billy?

Nah, betul'kan. Sudah kuduga. Aku tahu Engkau akan mengungkit-ungkit masalah itu. Dengar Tuhan, ia berbohong tentang aku sehingga aku dikucilkan. Semua temanku menyangka bahwa aku ini seorang pembohong besar, padahal aku tidak melakukan apa-apa. Lihat saja, akan kubalas dia!
Tetapi, doamu? Bagaimana dengan doamu?

Aku tidak bersungguh-sungguh.
Baiklah, setidak-tidaknya kamu berkata jujur. Aku pikir kamu memang senang membawa dendammu itu kemana-mana, ya'kan?

Tidak, aku tidak suka. Tetapi aku akan segera merasa puas begitu dendamku itu terbalaskan.
Kamu mau tahu suatu rahasia?

Rahasia apa?
Kamu tidak akan merasa puas, malahan akan semakin parah. Dengarkan Aku, kamu mengampuni Billy dan Aku akan mengampunimu.

Tapi Tuhan, aku tidak dapat mengampuni Billy.
Kalau begitu, Aku juga tidak dapat mengampunimu.

Sungguh, apa pun yang terjadi?
Sungguh, apa pun yang terjadi.
Ah, kamu belum selesai dengan doamu. Teruskanlah.

Oh, ya …bantulah aku untuk menguasai diriku dan jauhkanlah aku dari pencobaan.
Bagus, bagus. Aku akan melakukannya. Tetapi kamu sendiri, jauhilah tempat-tempat di mana kamu dapat dengan mudah dicobai.

Apa maksud-Mu, Tuhan?
Berhentilah berkeliaran di rak-rak majalah dan menghabiskan waktumu di sana. Sebagian dari yang ditawarkan di sana, cepat atau lambat akan mempengaruhimu. Tiba-tiba saja kamu akan sudah terjerumus dalam hal-hal yang mengerikan … dan jika itu terjadi, jangan memperalat-Ku sebagai pintu keluar darurat.

Pintu keluar darurat? Aku tidak mengerti.
Tentu kamu mengerti. Kamu telah melakukannya berulang kali… kamu terjerumus dalam situasi gawat, kemudian kamu datang kepada-Ku. “Tuhan, bantulah aku untuk keluar dari masalah ini dan aku berjanji tidak akan melakukannya lagi.” Sungguh mengherankan, kekhusukan dan kesungguhan doamu meningkat drastis apabila kamu ditimpa masalah. Ingatkah kamu sebagian dari tawar-menawar yang kamu coba lakukan dengan-Ku?

Hmmm, aku tidak….Oh ya,….ketika guruku memergokiku menonton film tentang….Astaga!
Ingatkah kamu bagaimana kamu berdoa? “Ya Tuhan. Jangan biarkan dia melaporkannya pada ibuku. Aku berjanji mulai sekarang tidak akan lagi menonton film tujuh belas tahun ke atas.” Dia tidak melaporkannya kepada ibumu, tetapi kamu tidak menepati janjimu, ya'kan?

Tuhan, aku melanggar janjiku. Aku sungguh menyesal.
Baik, lanjutkan doamu.  

Sebentar, Bapa. Aku ingin bertanya sesuatu kepada-Mu. Apakah Engkau selalu mendengarkan doa-doaku?
Ya, setiap kata; setiap saat.

Kalau begitu, mengapa Engkau tidak pernah menjawabku sebelumnya?
Berapa banyakkah kesempatan yang kamu berikan pada-Ku? Tidak ada cukup waktu antara kata “Amin”-mu dan kepalamu menumbuk bantal. Bagaimana Aku dapat menjawabmu?

Engkau dapat, jika saja Engkau sungguh menghendakinya.
Tidak. Aku dapat hanya jika “kamu” sungguh menghendakinya.
Anak-Ku, Aku selalu rindu untuk berbicara denganmu.

Bapa, maafkan aku. Maukah Engkau mengampuniku?
Sudah kuampuni. Dan terima kasih, sudah mengijinkan Aku menginterupsimu. Kadang-kadang Aku begitu rindu untuk dapat berbicara denganmu.
Selamat malam. Aku mengasihimu.

Selamat malam, Bapa. Aku mengasihi-Mu juga.


 ###
Sumber : Sebuah Artikel dari internet